Jumat, 19 Februari 2010

menumbuhkan minat baca pada anak

Apakah tidak terlalu cepat mengajarkan membaca pada anak usia dini? Seringkali pertanyaan ini muncul dikalangan kita pemerhati pendidikan anak. Ya kalau membaca seperti anak SD memang masih terlalu cepat,tapi kalau dilakukan untuk menumbuhkan minata anak terhdap kebiasaan membaca. Tidak perlu ragu bukan untuk memulainya sejak awal J

Paling tidak ada beberapa syarat yang mesti diperhatikan saat kita berusaha menumbuhkan kebiasaan ini yaitu :

  1. Suasana yang dibangun harus menyenangkan,
  2. Jangan memaksa. Jika anak sudah terlihat bosan, hentikanlah… dan jangan ragu-ragu mengulangnya di lain waktu.
  3. Jangan pasang target- target tertentu, missal sekian bulan harus sudah hapal 20 huruf… wah, jika itu terjadi yang ada bukannya tercapai tapi malah bikin kita tambah stress J
  4. Berikan contoh yang nyata. Anak yang tumbuh dari keluarga yang suka membaca akan lebih mudah menumbuhkan sikap cinta baca.

Nah, sebelum kita bergerak ke ranah bagaimana, ada baiknya kita tahu apa yang mendasari kenapa kita perlu menumbuhkan minat baca ke anak. Secara teoritis anak mulai membangun kepekaan terhadap dunia sekitar sejak dini, mulai dari mereka bereaksi terhadap apa yang mereka lihat, dengar, rasa dan cium di sekelilingnya. Hal itu dilanjutkan dengan proses belajar dan mengembangkan diri secara terus-menerus dan terakumulasi di sepanjang hidupnya. Salah satu bagian dari proses belajar dalam masyarakat manapun adalah membaca dan menulis dan berpuncak kepada pemahaman bahasa atau symbol yang digunakan masyarakat untuk berkomunikasi, dan tentu saja ini bermanfaat untuk kehidupannya.

Perkembangan kemampuan membaca pada anak diperkuat melalui aneka pengalaman,misalnya : bercerita tentang hasil karya anak, dibacakan cerita, saat menggambar dan menulis, menyanyikan lagu, membaca sajak, mengajukan pertanyaan, bergaul dengan orang lain dan berada di lingkungan yang banyak tulisan.

Nah, berikut ada beberapa cara mudah untuk mengajarkan anak membaca tanpa target namun menyenangkan :

  1. Tempel nama
  2. Huruf dimana-mana
  3. Kartu gambar
  4. Lagu-lagu
  5. Bacakan cerita
  6. Buat buku bersama

Jika anak mulai bosan, jangan terlalu memaksakan anak, ganti metode dengan metode yang lainya atau lakukan bergantian. Ada baiknya pula kita peka terhadap bahasa tubuh anak, apakah anak mulai capek mendengarkan cerita atau anak malah antusias pada suatu aktivitas tertentu. Dengan mengatur pola dan jadwal yang fleksibel sesuai ritme biologis anak akan membuat metode menjadi lebih efektif.

Ada baiknya juga jika kegiatan membaca itu dikaitkan pula dengan kesenangan anak, misalnya si buyung suka mobil-mobilan akan lebih efektif jika anak diajak merangkai membuat buku cerita yang ada kaitanya dengan mobil-mobilan.

Jangan terpaku dengan segala hal yang buatan pabrik, jadilah fasilitator anak yang kreatif.adakalanya gambar-gambar kalender menarik untuk dibuat sebagai kartu bergambar, atau bahkan memulai dari bungkus makanan kesukaan anak? Mengenalkan membaca tidak harus dalam kondisi yang formal, dalam segala suasana dan waktu bisa terjadi.

Yang terakhir, karena ini bukan merupakan pendidikan formal, jangan terlalu memaksa memaparkan kegiatan secara terus-menerus karena bisa dikhawatirkan anak malah akan menjadi bosan ketika saatnya benar-benar belajar di sekolah.

Ok. Semangat mencoba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar